Jumat, 20 Mei 2011

Hukum Agama sebagai Norma Sosial


Hukum Agama sebagai Norma Sosial
Dengan menggunakan perspektif White Head
Pengertian Agama:
A-gamma diambil dari bahasa San Sekerta: a=tidak ; gamma=kacau
Kamus Besar= Sistem atau Prinsip Kepercayaan kepada Tuhan atau yang disebut dengan Dewa
Agama dari White Head:
Sistem kebenaran umum yang berdampak mengubah. Tentu ada kekuatan supranatural kerap terjadi orang mengutamakan posisi rasio dalam membicarakan agama jadi hanya GAP, begitu terpecahkan oleh rasio, rasio berjalan namun kalau tidak terpecahkan baru kepada Tuhan. Tapi memang kenyataannya orang mengatasi ketidak mampuan dengan menyerahkan kepada Tuhan sebagai penampung
-Sejarah pemikiran umat manusia = 600SM
Di barat, kebudayaan rasional pertama kali di Yunani sehingga Yunani diletakkan sebagai Bangsa yang meletakkan Rasio. Tokoh seperti Aristoteles(dari Yunani), Hercules, dewa Zeus mitologi yang dibangun dari Yunani. Kehebatan yunani adalah berpikir bebas(kreatif) dimana ide liar kadang juga menarik.
Periode kebebasan berakhir setelah ada agama di Eropa
-Periode Kebudayaan Yunani berakhir=setelah 400SM-tahun 1300
Orang sering menyebutnya sebagai Dark Age(abad kegelapan/pertengahan). Pada masa itu, Teologi menguasai(rohaniawan)demikian kuat di eropa sampai di politik. Semua proyek pengetahuan mengacu pada teologi.
Contoh:patung lukisan Tuhan.
-Masuk Jaman Modern=setelah tahun 1500
Awalnya dari lahir kembali dari berpikir bebas itu. Jaman modern ditandari dengan berpikir bebas lagi.
Ketika manusia perlu bersandar pada supranatural, pada jaman itu mengalamai penurunan(degradasi), semula naik daun setelah jaman modern(skandal besar-besaran) kemudian collapse banyak sekali tradisi teologi yang dibantah oleh Darwin, Marx.
Tapi dampak di jaman modern ini besar sampai sekarang
Misalnya:”kita yang sebetulnya menciptakan Tuhan sebab menurutnya Tuhan proyek manusia”
Gambarannya sederhananya adalah sebagai berikut:
Sama seperti pada hari pertama anak sekolah ditemani ayah dan ibu, tapi setiap kali anak ketakutan melihat ada tidak ibunya, kalau melihat ibunya dia jadi tenang kembali.
Ada Teori Proyeksi, Tuhan ada dalam rangka membuat kita tenang dalam menghadapi permasalahan. Pada jaman modern ini gereja eropa sudah sepi,hanya orang tua saja sedangkan anak muda tidak.
Kalau orang Barat:agama adalah hak jadi boleh beragama boleh tidak.

Arthur D’Adamo
Menulis buku ketuhanan dia berkata agama sering kali memunculkan krisis dalam kebudayaan manusia karena ada claim of truth and claim of relative. Norma agama banyak yang berhubungan dengan claim of truth yang menimbulkan krisis. Kalau sudah mengclaim sebagai yang paling benar agama
1.       Bebas dari kesalahan(kitab suci)
2.       Semua agama dianggap lengkap dan final.
3.       Satu-satunya jalan keselamatan
4.       Semua yang diturunkan sebagai norma agama diyakini berasal dari Tuhan
Sehingga penting bagi kita untuk merelatifkan agama menurut D’Adamo.
Contoh:jangan-jangan ada mata rantai yang terputus.
Klaim-klaim ini juga memunculkan perang yang melahirkan prasangka berupa pembenaran diri sendiri.

White Head
Mulai dari ranah sosiologi hukum oleh White Head baginya agama bukan sekedar fakta sosial, jadi lebih dari itu, ada dimensi yang menonjol sehingga menolak pandangan sebagai fakta sosial. Menurutnya agama adalah apa yang dilakukan manusia dengan kesendiriannya(solitariness)=keheningan soliter.
Latar belakang pemikirannya
Agama timbul secara gradual sesuai dengan kebutuhan manusia.
Gradualnya itu dibagi menjadi 4 tahap:
1.       Ritual
2.       Emotional
3.       Belief
4.       Rationalitazion

Kadang-kadang dalam ke empat tahapan ini Tuhan diposisikan berbeda-beda(sebagai kosong, musuh, sahabat).
Inti: membuktikan agama lebih ke solitaire
a.d.1 Ritual
tindakan pengulangan
contoh:sembhayang
yang paling sederhana dari ritual, dibiasakan derus dan ini bisa dilacak sejak era prasejarah.
Dimana seperti binatan pun ada ritual sebelum kawin. Teori psikologi berguna untuk mengisi kekosongan waktu dan membuang energi berlebih, biasa tinggal di gua(menciptakan sendiri untuk melatih generasi muda)
Tapi yang paling penting ritual berhubungan dengan emosi. Sesuatu yang diulang-ulang akhirnya terbawa emosi, jadi ritualisme membangun emosi sehingga kalau sudah terbangun emosi sudah sampai tahap ke dua.
a.d.2 Emosi
sehingga orang berdoa sampai khyusuk untuk membangkitkan emosi tadi tidak jarang digunakan alat bantu
contoh:hindu pada jaman dahulu memakai ganja
emosi adalah unsur ikatan tapi mempertajam kepekaan organisme
keterlibatan emosi kerap sebagai pendalaman penghayatan.
Pada tahap emosi yang telah melibatkan banyak orang lebih disukai.
Ritual emosi ini penekanan dengan memusatkan pemujaan/alat bantu.
-Holy Person->nabi(ritual dan mitos agama)
-Holy Thing->benda tertentu(magis)
Perbedaan penting antara magis dan religi:
Magis: unprogressive
Religi:progressive.
Dalam agama kita memohon dalam magis kita memaksa.
Tahap menggugah emosi: untuk mempercepat proses digunakan sistem Tanda.
Charles Sanders membedakan sistem tanda jadi:
1.       Ikon
Tanda yang memiliki Kemiripan(patung
2.       Indeks
Kedekatan eksistensi(petunjuk, jalan, kitab suci)
3.       Simbol
Tnda yang ditandai berhubungan dengan abstrak(lambang negara)
Ikon, indeks, simbol : ada agama yang membolehkan ikon ada agama yang tidak membolehkan begitu juga dengan yang lainnya.

a.d.3. Kesaksian Iman
kalau merasakan sensasi, kita butuh pengakuan dari orang lain, pada tahap ini agama masih bersifat sosial, agama membutuhkan kultur-kultur yang dijadikan kelompok masyarakat sebagai kebenaran(ada pembuktian empirik)
contoh:ada orang suci yang dia katakan menjadi benar sehingga muncul dewa, imam.
Pada tahap ini bisa mandek kalau tidak diteruskan.
Simeon Styliter kerap disebut Simeon the Elder tinggal di atas pilar 60 kaki sampai umur 69 tahun diangkat sebagai Santo. Lalu banyak yang meniru sehingga ada Simeon II, Simeon III. Banyak readisi kesaksian iman : Lourdes, Mekkah, air zamzam, dll.

a.d. Rasionalisasi
tahap berakhir yang penting. Tahap ilmiah oleh white head disebut rasionalisasi.
Tahap ini dipakai untuk pengalaman empirik.
Menurutnya agama yang benar sudah mencapai tahap ini.
Sudah mulai mencari”kenapa harus begini?”
Kalau bisa sendiri(solitaire)baik apalagi ramai-ramai, menurutnya agama komunal rata-rata selalu bertentangan dengan ideal sehingga harus sendiri.jadi orang yang tidak pernah sendiri berarti tidak pernah religius. Jadi dapat dikatakan agama puncaknya sendirian
Contoh:mati sendiri, Yesus:”Bapa kenapa meninggalkan aku?”juga sendiri.
Jadi pada saat sendiri diuji. Dimana pada ujung-ujungnya hidup sendiri.
Pada tahap individual:
-justifikasi rasional
-justifikasi sosiologis
-sensasi psikologi
-rutinitas fisik
Seperti tangga.

Tingkat rasionalisasi dalam agama:
Islam: makrifah

Kecenderunagn agama dewasa ini:
1.       Deism(faith without religion)
2.       Gerakan falsafah
3.       Skriptualis – ideologis
4.       Kebangkitan etno religius.
a.d. 1. Deism
banyak muncul di negara barat, awalnya di ramalan John, N. Kalau agama di formalitas, jadi mempersempit dimana agama terorganisir(yahudi, nasrani)diramalkan tidak ada masa depan.
a.d.2.
muncul biasanya pada ketikda orang menggunakan temuan ilmiah
contoh:saintologi(penganutnya Tom Cruise)
sehingga agama dikawinkan menjadi Ilmu pengetahuan.
a.d.3. Skriptualis Ideologis
tahap ini agak berbahaya, dimana agama hanya ditafsirkan menurut kitab suci, jadi masyarakat membaca apa yang ada dan pasti semua agama melewati tahap ini. Tapi ada yang mencoba merasionalkan. Kenapa wudhu menentukan batal?
Penganut paham ini banyak
a.d.4. etno religius
kelompok eksklusif
kalau dilihat dari peta, orang melawan hegemoni barat yang kembali ke radikalisme, diaman semua agama melewati ini.
Contoh:gerakan radikalisme(kristen, islam)-> pastor membakar alquran di negara barat, dampak dari etno religius ini mermbah sampai ke Indonesia dan afghanistan memprotes.
Sebelum muncul agama yang etnoreligius, ada juga yang berusaha mendamaikan
Contoh:di India, agama Sikh, ada orang yang bisa merasionalisasikan akulturasi itu membuat justifikasi.